Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Kisah Stasiun Radio Pemancar Pertama yang Mendunia Berada di Malabar Bandung

Bandung -  Wilayah Bandung senantiasa menjadi perhatian dunia, karena keindahan pariwisata dan budayanya yang kesohor sejak dulu kala. Jejak kekaguman itu salah satunya bisa kita temui di kawasan Gunung Puntang, Pegunungan Malabar, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Di mana pada tahun 1923, Pemerintah Hindia Belanda mampu membangun sebuah stasiun radio terbesar, dengan sistem operasi tercanggih pada saat itu. Bahkan saking modernnya, stasiun pemancar yang dirancang oleh insinyur elektro kenamaan lulusan Jerman bernama Dr. Ir. Cornelis Johannes de Groot itu sempat diperhitungkan dan masuk ke sejarah perkembangan radio dunia karena jadi penghubung komunikasi Indonesia - Belanda sejauh 12.000 kilometer. Sebagai Pemancar Nirkabel Pertama di Dunia Sebagaimana dijelaskan di situs mooibandung, keunggulan tersebut terdapat pada sistem pemancar tanpa kabel (nirkabel) nya yang merupakan satu-satunya dan pertama di dunia. Dalam ulasan sejarah Komunikasi di Bandung lewat buku Tjitaroemplein-B

Seorang Astronot Membagikan Foto Bumi dari Luar Angkasa yang Terlihat 'Mengerikan'

Jakarta -  Astronaut mampu melihat lebih luas tentang penampakan Bumi daripada siapa word play here. Mereka bisa melihat dengan jelas kondisi Bumi dari luar angkasa, namun hal itu juga yang tak sedikit dari para astronaut merasa kecewa dan sedih. Mengapa? Adalah astronaut NASA, Megan McArthur, yang kini sedang berada di stasiun luar angkasa (Worldwide Area Station/ISS), mengatakan prihatin melihat kondisi Bumi pada saat ini. Ia bercerita kondisi Bumi sangat mengkhawatirkan jika dilihat dari ISS yang terletak di Low Planet Orbit dengan ketinggian sekitar 408 hingga 410 kilometer di atas permukaan Bumi. McArthur menjelaskan perubahan suhu dan beberapa musibah besar yang terjadi di Bumi, seperti kebakaran hutan yang hebat, bisa dilihat dengan mudah dari ISS. "Kami sangat sedih melihat kebakaran di sebagian besar Bumi, bukan hanya Amerika Serikat," kata astronaut NASA Megan McArthur dikutip Expert. Citra satelit dari ISS memang menunjukkan kondisi kebakaran hutan melanda sejuml

Sejarah Tanah Deli Dan Asal Mula Nama Kota Medan, Sebagai Berikut

Jakarta - Hari Jadi Kota Medan diperingati setiap 1 Juli. Di tahun ini, kota terbesar ketiga di Indonesia ini genap merayakan Hari Jadinya yang ke-431. Kota Medan dikenal sebagai kota municipal terbesar setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini menyimpan banyak keberagaman etnis dan budaya yang hidup saling berdampingan selama ratusan tahun. Dulunya, Kota Medan ini dijuluki sebagai " Paris van Sumatra " karena memiliki keasrian dan bentuk bangunan gaya Eropa. Selain itu, sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat, Kota Medan menjadi pusat perdagangan, industri dan bisnis yang multikultur sejak zaman Hindia Belanda hingga sekarang. Melansir dari laman Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, berikut sejarah awal mula terciptanya nama Kota Medan.   Dulunya Disebut Tanah Delicatessen Kota Medan ini dulunya berupa tanah yang berawa dengan luas kurang lebih 4.000 hektare. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini, seperti Sei Delicatessen, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Dena